Laman

Minggu, 17 Januari 2010

IMAM NAWAWI VS DZAHIR BAIBARS

pada pertengahan abad ke tujuh hijriyah (658 H./1260 M.) terjadi prtempuran maha dahsyat antara pasukan Mongol (Tartar) mlawan pasukan Islam di Syiria.
bagi umat Islam, prtempuran kali ini adalah perang pnghabisan, mengingat dlm peperangan2 sbelumnya mlawan tntara Tartar, pasukan muslimin slalu kalah.
Iran, Afganistan, Pakistan, Uzbekistan dan Baghdad telah luluh lantak oleh serbuan kuffar.

Untuk mnghadapi kperkasaan psukan Mongol, Dzahir Baibars al-Bindaqdari, Raja Dinasti Ayyubiyah kala itu, mnyiapkan psukannya dgn jumlah sangat besar. Dan, umat Islam pun akhirnya brhasil memukul mundur pasukan Mongol yg sbelumnya tlah membantai sdikitnya 14juta umat Islam sjak srangan prtama ke negara2 Islam.

Ada kisah mnarik sblum trjadinya perang.
Konon, Raja Dzahir Baibars mngirim surat kpd para ulama di Damaskus (Syiria) agar merestui rencananya, yaitu memungut harta rakyat untuk membantu pperangan.
Sbab dgn rekomendasi ulama, masyarakat tdak akan mrasa kberatan bila sbagian hartanya di ambil untuk kperluan prang.

Ada beberapa ulama yg tidak merestui.
di antaranya adalah Imam Nawawi (Syiria, 631-676/1233-1277). Maka an-Nawawi pun di panggil mnghadap Raja Dzahir.
''hai Syekh, mengapa kamu tdak ikut merestui, sperti ulama yg lain..?'' tanya Raja.
Imam Nawawi menjawab, ''Sadarlah, Raja...!! Kau dulu hanyalah seorang budak miskin dan tidak berdaya. Tetapi nasibmu masih baik.
Allah SWT mengangkatmu sbagai Raja. Dan aku mendengar, kau mempunyai seribu budak.
masing-masing mrka memiliki tali pelana dr emas, Dan kau juga mempunyai dua ratus selir. Semuanya memakai seperangkat hiasan yg mahal-mahal. Seandainya harta itu kau gunakn untuk mmbantu pperangan, dan biarkn budakmu hanya memakai pakaian ala kadarnya saja, niscaya km tdak prlu mngambil harta rakyat yg msih kurang itu''.

Raja Dzahir naik pitam mndengar khutbah Imam Nawawi.
''keluar kau dari negeri ini..'' teriak Raja mngusir Imam Nawawi. Akhirnya ulama yg bernama lengkap Yahya bin Syaraf bin Muri itu prgi dr Damaskus. Beliau kembali ke desa klahirannya, Nawa (Syiria Selatan).

Stelah pperangan mlawan tntara Mongol berakhir dan kondisi ngara kmbli stabil, para Ulama dan msyarakat Damaskus mndesak Raja Dzahir agar mmanggil kmbali Imam Nawawi. Raja pun tidak bisa mengelak. Akhirnya ia mngirim utusan untuk mnemui Imam Nawawi dan mminta agar kmbali ke Damaskus.
''sy tdk akn kmbli ke Damaskus selagi Dzahir msh di sana'' jwab Imam Nawawi.
bliau ttp tinggal di Nawa smai wafat

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisannya good bgt,,,!!!
Bikin inget ma pelajaran khulashoh ajha,,,,???hehehe,,,
Gayae,,padahal teppa'en ngajih agebey peta,,,,!!!o'tao'nah cm khulashoh,,,,(hmm,,,pengetahuan terbatass)

Reng Uniq mengatakan...

hahahaga..,.pas enga' ka usman sy le',...cqiqiqi
petta se dr napah nikah?
se buatan napah se alami?

Anonim mengatakan...

Se jellas benni se enga' din usman!!!

Reng Uniq mengatakan...

mun tadz usman gaebei petta jember...polanah tadz usman reng jember...

Anonim mengatakan...

bagus... dan perlu dikembangkan biar makin kreatif.

Reng Uniq mengatakan...

insyaallah...
mari sy butuh sarannya...

bagaimana kesan anda dengan melihat blog sederhana ini...??

Plurk

Reng Uniq's Fan Box

Reng Uniq on Facebook

Penggemarku...^_^

Si Uniq

Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia
saya tidak sekolah atau mondok... saya tinggal di perkampungan,tepatnya di bla,bla,bla... saya katrok alias kampungan... tapi saya tidak malu akan hal itu... justru saya malu bila saya tidak mengatakan diri saya yang sebenarnya... {Hidup ini Indah} Aku tahu kalau hidup ini adalah pilihan, tapi aku bingung apa yg harus ku pilih dalam hidupku? mungkin orang bilang aku tidak punya prinsip tapi kadang prinsip itulah yg membuat orang stagnan dan kaku... aku tahu kalau aku orang yg bingung tp aku bingung, mencari pengetahuan. emmm. . . . entah sampai kapan kehidupan ini berputar,memutar jalan hidupku yg tak menentu... Bagiku. . . jalanku adalah jalanku yg tak perlu orang lain tahu. aku hanya ingin menikmati, menghayati hidupku walau banyak orang tahu... aku menikmati dalam stiap hembusan nafasku, stiap langkah kakiku, bahkan di setiap denyut nadikt... karna aku yakin, hidupku adalah anugerah dari yg maha tahu.... tapi kini. . . diriku bukan diriku. karena aku ada bila orang lain merasakan bahwa aku ada.... aku lahir dari tutur kata yg bijak... maka aku bangkit dengan prilaku yang bijak... dan pada saatnya aku akan mengatakan hidup ini indah.... wassalam...